Setelah Bertahun-tahun Tanpa Sinyal, Desa Ambara Kini Nikmati Jaringan Telkomsel

Warga Desa Ambara dan sekitarnya akhirnya dapat menikmati layanan jaringan Telkomsel setelah bertahun-tahun hidup tanpa sinyal telepon seluler. Kehadiran menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan tersebut menjadi jawaban atas aspirasi masyarakat yang selama ini sulit terhubung dengan dunia luar.

Menara BTS yang kini berdiri kokoh bukan datang secara kebetulan, melainkan hasil perjuangan gigih Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Ghalieb Lahidjun, yang berkomitmen memperjuangkan kebutuhan komunikasi warga empat desa di Kecamatan Dungaliyo.

Perjuangan Ghalieb Menjawab Aspirasi Warga

Perjuangan ini bermula dari aspirasi sederhana yang disampaikan warga saat Ghalieb melakukan blusukan menjelang Pemilu Legislatif 2024. Warga tidak menuntut bantuan materi besar, melainkan hanya menginginkan akses jaringan telepon yang memadai.

“Mereka bilang, tidak perlu janji bantuan lain. Cukup jaringan telepon. Kalau bisa wujudkan tower, pasti kami dukung,” kenang Ghalieb dalam acara syukuran yang digelar di lapangan desa Ambara, Selasa (11/11/2025).

Berbekal aspirasi tersebut, pada 9 Juli 2025 Ghalieb langsung menemui pimpinan Telkomsel di Gorontalo untuk memperjuangkan pembangunan menara BTS yang menjadi kebutuhan vital masyarakat. Hanya dalam empat bulan, menara tersebut resmi berdiri dan beroperasi melayani warga di Ambara, Botubulowe, Momala, dan Ayuhula.

Tower BTS: Simbol Perjuangan dan Harapan

Menurut Ghalieb, keberadaan tower ini bukan sekadar tiang besi biasa, melainkan simbol nyata perjuangan dan bukti bahwa suara rakyat dapat didengar oleh pihak berwenang.

“Ini bukti Telkomsel mendengar, dan masyarakat tidak salah menaruh harapan. Tower ini bukan sekadar tiang besi, tetapi simbol perjuangan dan bukti bahwa suara rakyat bisa benar-benar sampai ke telinga yang tepat,” ujarnya disambut tepuk tangan hangat dari warga.

Memperkuat Ekonomi Lewat Pasar Murah

Selain memperjuangkan akses komunikasi, Ghalieb juga menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat setempat. Pada kesempatan yang sama, digelar pasar murah sebagai bagian dari program Pemerintah Provinsi Gorontalo yang menyalurkan 10.000 paket sembako kepada warga berpenghasilan rendah.

“Anggota DPR harus aktif memperjuangkan warganya agar masuk daftar penerima bantuan. Tidak cukup hanya minta dipilih. Sekarang pemerintah daerah juga tidak bisa hanya berharap pada APBD. Harus rajin mencari program ke pusat dan mitra seperti Telkomsel. Itu yang saya lakukan untuk Desa Ambara,” kata Ghalieb.

Acara peresmian menara BTS dan pasar murah turut dihadiri Kepala Desa Ambara, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, Iwan Sondak, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Tinggalkan komentar